East java,daerah yang lama ku idamkan akhirnya bisa juga kakiku menginjaknya, 4 hari di sana tidak cukup untuk menyelami keindahannya. meski begitu, ada banyak cerita menarik yang ingin aku bagi ke teman semua
Hari pertama:
Awal perjalanan
Bagi kalian yang ingin bepergian ke jawa timur sebenarnya tidak sulit (asal ada duit hehe).
Senin 23 januari 2012
Ahad malem susah mata ini terpejam,membayangkan esok ke jawa timur. “Ah cpetan tidur us besok kita berangkat pagi, katanya pengen naik kereta” oke2 zzzzt. Adzan subuh berkumandang “uh berisik banget sh” lari pake sarung ama jaket ke mesjid “wah kirain dah sholat malah belum Qomat. dan Qomat pun di kumandangkan gw berdiri di belakang tempat imam, ne mana kok gx da imamnya? Gumamku. Kata mas samping ku “mas maju aja jadi imam”. Setelah sholat semua kembali ke rumah masing dan gw pun ketemu ama mas tadi “maaf mas tadi gx da persiapan” kata masnya “gx papa byasa aja,bagus kok” weleh.
Enth kenapa Pagi itu aku gx bisa tidur. “Ayo mas berangkat, dah jam 6 kan keretanya berangkat jam 7” pintaku ke mas kamar sebelah. “Iya entar” jawabnya. “Waduh us bannya bocor kita gx bisa ke stasiun lempuyangan ne, kita naek bis aja ama mas Deni dy juga mau ikut”. Ugh manyun aku mending tidur aja. Tok-tok “Us bangun2 jadi berangkat enggak?.
Tiga kurcaci sampai di terminal giwangan. Dari terminal giwangan kami naik bis Merk Mira,( atau Eka yang agak manusiawi, boleh juga Sumber kencono). Tarifnya Rp53.000/orang, jurusan Jombang. Tips biar murah bilang aja gx pake makan mas ntr Cuma di kasih Rp46.000. walau patas tapi asli enak dan nyaman. Bis nya Asyik dan bersih banget. Kalau mau lebih murah bisa naek bus ekonomi jogja-surabaya Rp 35.000 tapi untuk suasana rasakan sendiri.
Tujuh jam perjalanan dengan bis Mira tak terasa (tidur melulu). Gerbang selamat datang di Jombang pun menyambut kami. Saudari mas shobie sudah menunggu dengan adiknya plus 2 motor. Wush! Melajulah kami bertiga dengan satu motor,dan saudari mas shobi dengan sang adik.
Hari kedua:
Hey ponari
Habis sholat subuh, mas Shobi mengajak kami untuk bersepeda mengelilingi kampung tempat beliau berdiam. Belum berjalan jauh kami sudah di suguhi pemandangan yang menyejukan mata, kebun tebu yang tertata rapi sepanjang mata memandang dan tentunya anak-anak sekolah dengan kerudungnya. Subhanallah.
“Ayo mas kita ke ponari! Ajakku. Dengan semangat 45 kami mengayuh sepeda secepat mungkin pengen ketemu ponari. Tepat di depan gang ponari kami berhenti di sebuah warung dan membeli air mineral ,karena kecapean. Setelah mengambil gambar dan melihat rumah ponari yang sedang tutup kami pun kembali pulang “lho mas ok cepet bgt” teriak penjaga warung.
Tebuireng
Sorenya kami pergi ke jombang kota. Di sini penuh dengan santri dan pelajar, dahulunya pendiri ormas besar islam Nahdatul Ulama K.H Hasyim As’aryi, mendirikan pondok tebuireng yang fenomenal itu. Sayang karena di buru waktu kami hanya sempat melihat sekilas isi pondok.
Penduduk yang ramah
Satu yang tidak bisa ku lupakan adalah keramah tamahan penduduknya, maaf dulu diriku beranggapan kalau orang-orang jawa timur orangnya galak-galak ternyata setelah diriku ampe sana di sambut luar biasa, bahkan yang bikin saya menyesal kenapa waktu itu gx tak terusin aja nyapunya hemmm dan yang biking aku terharu mereka menganggapku bagian dari merekaL
Hari ke 3
Paris van Java-Kediri-Pare
Siang itu kami siap-siap ke Kediri. menggunakan 2 motor, kami berempat menuju ke Kediri. Tancap! Kami pun memasuki wilayah Kediri, jalanan yang luas dan aspal yang mulus menjadikan perjalanan ini menyenangkan. Sebelum Memasuki simpang lima dari kejauhan terlihat sebuah monument yang mengingatkan ku pada sebuah tugu/gerbang di paris,perancis. Peh! Bagus banget ampe mata ini tak berkedip melihatnya. Pus berfoto ria kami melanjutkan perjalanan ke Kediri kota di situ kami singgah di masjid Raya sekalian sholat magrib dan isya. O iya tak lupa kami mencicipi makanan khas Kediri Nasi Tumpang, nasi pecel tapi kuahnya mirip kuah sate padang, rasanya emmm.
Perjalan pun kami teruskan, sempet kesasar salah jalan, akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke Pare daerah yang terkenal akan penduduknya yang berbahasa inggris. Yang unik bukan Cuma anak-anak yang gomong b.inggris bahkan penjaga warung aja pake b.inggris.
Hari ke 4
Tut tut
Tak terasa sudah tiga hari gw di jawa timur, pengen balik. Subuh gw di anter ama mas shobi ke stasiun, hah stasiun? Hore! Ini dia perjalanan yang ku tunggu2. Dari stasiun jombang-lempuyangan tiket Cuma Rp35.000 ekonomi lho hehe, padahal jaraknya sekitar 264km. pagi itu pukul 07.20 gw naik kereta pasundan gerbong dua kursi no 8B,tut tut gujes-gujes asyik banget deh apa lagi di kereta ketemu temen-temen yang senasib. Akhirnya siang pukul 12.30 aku sampai stasiun lempuyangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar